Sungguh Ku Merasa Resah ! Oh... BPJS Mengapa Kau Naik



Jika Iuran BPJS Naik, Rakyat Tercekik


Berita tentang iuran bpjs naik untuk masyarakat dominan kelas menengah ke bawah membuat rakyat Indonesia resah, perekonomian yang belum stabil dan pekerjaan masih susah di dapatkan membuat rakyat merasa di tambahi beban hidup.


Biasanya mereka membayar bpjs kelas 3 dengan iuran sebesar 25 ribu rupiah naik jadi sekitar 40 - 50 ribu rupiah. Bayangkan jika di dalam keluarga mereka ada 5 sampai 6 orang. Waduh ... beban pengeluaran bertambah lagi.




Jadi kalau kita mau jujur kita bisa membayangkan dengan kenaikan iuran bpjs yang direncanakan pemerintah ditambah dengan sangsi bagi penunggak, peluang pikiran strees akan mudah menyerang yang berujung pada pikiran pendek dan bisa-bisa tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah berkurang.


Hal ini tentunya jadi sumber penyakit baru. Setiap bulannya hanya memikirkan iuran bpjs yang melilit kehidupan mereka sehari-hari. Secara ekstrim kenaikan iuran bpjs bisa menjadi mesin pembunuhan massa terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah.


Begitu malangnya nasib masyarakat Indonesia jadi tertindas di negeri sendiri yang begitu kaya dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang tangguh, tahan bantingan, kreatif dan cerdas lambat laun jadi lemah hanya karena BPJS ini.




Berikut keterangan pihak BPJS melalui Facebooknya :


Sebagai upaya memastikan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berjalan berkesinambungan, pemerintah berencana melakukan penyesuaian iuran JKN-KIS dalam waktu dekat. Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fahcmi Idris, kondisi besaran iuran yang ditetapkan saat ini belum sesuai dengan perhitungan aktuaria, sehingga penyesuaian iuran harus dilakukan.


“Untuk iuran peserta mandiri kelas 3, sebenarnya tidak sampai Rp. 2.000 per hari. Hampir sama seperti bayar parkir motor per jam di mall. Sama juga seperti ke kamar kecil di tempat-tempat umum. Bahkan, untuk peserta mandiri kelas 1, iurannya kurang lebih Rp 5.000 per hari. Bandingkan dengan buat beli rokok per hari yang bisa menghabiskan lebih dari Rp 5.000. Beli kopi di kafe sudah pasti lebih dari Rp 5.000,” ujar Fachmi.


Fachmi menambahkan, masyarakat miskin dan tidak mampu iurannya ditanggung Pemerintah melalui APBN dan penduduk yang didaftarkan oleh Pemda dijamin iurannya oleh APBD. Sementara untuk buruh dan pemberi kerja, penyesuaian iuran hanya berdampak pada pekerja dengan upah di atas Rp 8 juta sampai dengan Rp 12 juta saja. Artinya, pekerja dengan upah di bawah nominal tersebut, tidak terkena dampak.


Di sisi lain, Pemerintah Daerah juga memegang peranan penting untuk mengawal keberlanjutan Program JKN-KIS, termasuk memastikan kebijakan pemerintah pusat soal penyesuaian iuran ini nantinya dapat terimplementasikan dengan baik di masing-masing wilayah. Pemerintah Daerah diharapkan turut menyosialisasikan kebijakan terbaru, melakukan upaya peningkatan kepatuhan stakeholder terhadap regulasi, serta meningkatkan upaya promotif preventif dengan melibatkan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan pihak-pihak lainnya untuk menggerakkan warga setempat menerapkan pola hidup sehat.


"Kami sangat mendukung Program JKN-KIS ini. Kami juga berharap masyarkat punya kesadaran untuk membayar iuran. Jangan terbalik pemikirannya, baru daftar ketika sudah sakit. Justru harusnya ketika masih sehat. Jangan juga menunggak iuran, padahal sebetulnya mampu bayar," pesan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang turut hadir dalam acara tersebut.


#BPJSKesMelayaniNegeri
#BPJSKesehatanRI
#LensaJKN

0 Response to "Sungguh Ku Merasa Resah ! Oh... BPJS Mengapa Kau Naik "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel