Stop Menyebar Hoax ! Malaikat Maut Mengintai Mu 24 Jam



Stop Menyebar Hoax ! Malaikat Maut Mengintai Mu 24 Jam

Kawasan hoax adalah kawasan berita, bukan kawasan kasakkusuk, bukan kawasan gosip. Karena itu, sebetulnya, yang benar adalah ’’berita hoax’’ atau ’’berita palsu’’, bukan ’’hoax’’ tanpa tambahan apa-apa. Karena perkembangan bahasa menuntut kepraktisan, ’’hoax’’ maknanya tidak lain adalah ’’berita hoax’’.



Tujuan hoax sama dengan fitnah, tapi mungkin diungkapkan dengan bumbu guyonan, dengan tujuan merusak. Agar tujuan merusak itu tidak terasa kasar, bumbubumbu gurauan pun perlu ditam- bahkan. Hoax pada hakikatnya tidak sama dengan sarkasme, tapi mirip ironi: seni main-main tapi benar-benar ’’nylekit’’.



Fitnah awalnya beredar di komunitas, demikian pula gosip, dan, sebetulnya, demikian pula hoax. Bedanya adalah, pertama, tingkat ketokohan korban. Makin hebat tokohnya, makin besar kemungkinan fitnah dan gosip menjadi berita hoax. Kedua adalah dampaknya. Makin besar dampaknya, makin besar pula peluang fitnah dan gosip menjadi berita hoax pula.


Apakah pencipta berita hoax itu jahat, jahil, atau tidak, tidak tahu. Tapi, kemungkinan besar bagian otak kirinya bekerja lebih aktif dibanding dengan bagian otak sebelah kanannya. Manusia mempunyai sisi yang dinamakan ’’ludens’’. Yaitu, suka main-main tapi akhirnya bisa menjadi sungguhan. Itulah kemungkinan besar watak para pencipta hoax.

Dalam medsos, fitnah dan gosip memang dijadikan teks, tidak lain karena adanya kemajuan literasi. Meskipun, dalam hal ini, literasi negatif.’’

0 Response to "Stop Menyebar Hoax ! Malaikat Maut Mengintai Mu 24 Jam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel